Data Flow Diagram (DFD)

1. Konsep Dasar DFD

a. Pengertian DFD dan Fungsinya dalam Perancangan Sistem

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data dalam suatu sistem. DFD menggambarkan:

  • Bagaimana data diproses oleh sistem.

  • Dari mana data berasal dan ke mana data pergi.

  • Bagaimana data disimpan.

Fungsi DFD:

  • Memvisualisasikan proses dan aliran data sistem.

  • Menjadi alat komunikasi antara analis sistem dan pengguna.

  • Menjadi dasar dalam pembuatan sistem yang lebih rinci (desain logis sebelum implementasi teknis).

b. Perbedaan DFD vs UML Activity Diagram

AspekDFDUML Activity Diagram
FokusAlur dataAlur aktivitas/proses logika
SimbolEntity, Process, Data Store, FlowAktivitas, Panah, Kondisi
TujuanModel sistem secara fungsionalModel perilaku sistem
PendekatanProses dan dataBerbasis objek dan aktivitas

c. Simbol-Simbol Utama DFD

SimbolNamaDeskripsi
⬜ (kotak)External EntityEntitas luar sistem, seperti pengguna, organisasi lain
🔵 (lingkaran)ProcessProses atau aktivitas sistem yang memproses data
🟦 (dua garis)Data StoreTempat penyimpanan data dalam sistem
➝ (panah)Data FlowAliran data antar proses, entitas, dan data store

2. Langkah Teknis Pembuatan DFD

a. Identifikasi Entitas Eksternal

  • Entitas luar adalah pihak yang berinteraksi dengan sistem.

  • Contoh:

    • Pelanggan

    • Admin

    • Supplier

    • Bank

b. Tentukan Proses Utama dalam Sistem

  • Proses utama merupakan aktivitas besar yang dilakukan sistem.

  • Contoh:

    • Proses Pemesanan

    • Verifikasi Pembayaran

    • Pengelolaan Data Produk

    • Pengiriman Barang

c. Buat Context Diagram (DFD Level 0)

  • Diagram paling atas yang hanya menampilkan:

    • Satu proses utama (sistem)

    • Entitas eksternal

    • Aliran data masuk dan keluar

Contoh: Sistem Pemesanan Online


[Pelanggan] ---> (Sistem Pemesanan Online) ---> [Admin] ⬑--------> Bank

d. Pecah ke DFD Level 1

  • Urai proses utama menjadi beberapa sub-proses

  • Tambahkan data store

  • Hubungkan dengan entitas eksternal

Contoh (lanjutan):


[Pelanggan] ---> (1.0 Isi Formulir Pesanan) | v (2.0 Verifikasi Pembayaran) ---> [Bank] | v (3.0 Proses Pengiriman) ---> [Admin] | v [Data Pesanan]

e. Buat DFD Level 2 (Jika Diperlukan)

  • Digunakan untuk mendetailkan proses dalam DFD Level 1.

  • Misal: "Proses Verifikasi Pembayaran" bisa dipecah menjadi:

    • 2.1 Cek Bukti Pembayaran

    • 2.2 Validasi Data Bank

    • 2.3 Update Status Pembayaran

3. Alat yang Bisa Digunakan

AlatKelebihan
Draw.ioGratis, berbasis web, banyak template, ekspor fleksibel
Microsoft VisioProfesional, terintegrasi dengan Microsoft Office
LucidchartBerbasis cloud, kolaborasi real-time, mudah digunakan
StarUMLMendukung banyak diagram (UML, ERD, DFD), cocok untuk dokumentasi teknis

Kesimpulan

DFD merupakan alat penting dalam analisis dan perancangan sistem yang fokus pada bagaimana data mengalir di dalam sistem. Dengan mengikuti langkah-langkah teknis seperti identifikasi entitas, perancangan context diagram, dan perincian ke level 1 dan 2, analis sistem dapat memberikan gambaran yang jelas kepada tim pengembang dan pemangku kepentingan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep dan Definisi Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak

Entity Relationship Diagram (ERD)

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK